Pilkada, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menceritakan sejumlah penghargaan yang diraih pemerintah DKI, ketika dirinya masih aktif menjabat. Padahal, menurut dia, sebetulnya ia selalu menekankan kepada para pejabat bawahannya untuk tidak menargetkan dapat penghargaan.

"Kalau kami kerja benar, target terukur, pasti dapat penghargaan. Jadi enggak usah pikir penghargaannya. Kerja dipikirin. Misal kami mulai berpikir menargetkan manusia," kata Ahok saat membuka kegiatan rutinan menerima aspirasi masyarakat, di Rumah Lembang, Jakarta, Kamis, 22 Desember 2016.

Ahok menuturkan, ketika pemerintah menargetkan pembangunan manusia, sejumlah penghargaan pun datang. Misal, dia menyebutkan, penghargaan yang diperolehnya dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, pada Mei 2016. Penghargaan tersebut, di antaranya Anugerah Pangripta Nusantara 2016 Kategori Provinsi dengan Perencanaan Terbaik I, Provinsi dengan Perencanaan Inovatif, Pencapaian Indikator MDGs Terbaik I Tahun 2013 - 2015, dan Tingkat Pencapaian MDGs Terbaik I Tahun 2015.

Selain dari Bappenas, Jakarta juga meraih penghargaan sebagai provinsi yang memiliki nilai terbaik untuk Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan 2016. Penghargaan itu didapat ketika dirinya sedang tidak aktif menjabat. Ahok berujar, penghargaan itu bisa didapat lantaran pemerintah DKI telah memenuhi sejumlah target dengan program-programnya, seperti menetapkan upah minimum provinsi yang dinilai layak bagi orang yang melajang. Adapun bagi masyarakat yang sudah berkeluarga, kata dia, pemerintah telah membuat biaya hidup di Ibu Kota menjadi murah bagi mereka.

Program lainnya untuk menekan biaya hidup, Ahok menyebutkan, yakni membiayai jaminan kesehatan bagi masyarakat pengguna Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial golongan III. Dalam hal pendidikan, pemerintah memberikan Kartu Jakarta Pintar yang membiayai peserta didik hingga jenjang perguruan tinggi, dengan nominal Rp 18 juta per tahun.

Selain itu, pemerintah juga banyak membangun perumahan dengan biaya sewa terjangkau, mulai dari Rp 10-15 ribu per hari. Juga membebaskan biaya transportasi bagi pekerja dengan gaji UMP, yang menerima gaji di Bank DKI. Untuk kebutuhan bahan pokok, Ahok mengaku sedang membangun sejunlah perkulakan agar masyarakat berpenghasilan pas-pasan bisa membeli sembako dengan harga murah. "Dengan target ini, enggak heran kalau menang Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan," ujarnya.

FRISKI RIANA