Nasional, Jakarta - Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Gatot Nurmantyo menyindir soal rencana Aksi Bela Islam III. Menurut Gatot, rencana aksi tersebut hanya merusak persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang sudah terjalin lama.

"Saya dengar ada ajakan 'Mari kita demo melindungi Al quran'. Baca surat Al Hajr ayat 9, yang melindungi Al Quran itu Allah, justru manusia yang harus berlindung kepada Al Quran. Jangan dibalik-balik," kata Gatot di UIN Syarif Hidayatullah, Tangerang Selatan, Selasa 29 November 2016.

Aksi Bela Islam pada 4 November, kata Gatot, itu menunjukan Indonesia sebagai umat Islam yang demokratis, damai, dan sejuk. Permintaan pendemo, menurut dia, sudah dikabulkan dengan penetapan Basuki Tjahaja Purnama sebagai tersangka kasus dugaan penistaan agama. "Apalagi yang diminta," ujar dia.

Menurut Gatot, alasan aksi untuk melindungi kitab suci malah berisiko merusak persatuan bangsa. "Ini berbahaya," ujar dia.

Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI menggelar Aksi Bela Islam pada 4 November 2016. Aksi, yang awalnya berjalan damai hingga sore hari, berakhir rusuh pada malamnya. Aksi ini menuntut kepolisian mengusut kasus Basuki yang diduga menistakan agama tatkala berkunjung ke Kepulauan Seribu.

Basuki pun ditetapkan sebagai tersangka. Aksi tak berakhir. Pada 2 Desember 2016, GNPF MUI bakal menggelar Aksi Bela Islam III untuk menuntut agar Basuki ditahan. Aksi yang semula bakal digelar sepanjang Jalan Sudirman-M.H. Thamrin, bakal digelar di pelataran Monas.

ARKHELAUS W.