Selepas PBB, Ban Ki-moon Dikaitkan dengan Pilpres Korsel
beritaterbaruterupdateaktual.blogspot.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon pada Jumat pekan lalu mengatakan bahwa dia akan kembali ke Korea Selatan pada Januari tahun depan setelah memimpin badan dunia itu selama satu dekade. Ia tengah mempertimbangkan peran yang bisa dimainkan untuk negaranya di masa depan.
"Saya mengerti, ada harapan besar dari mayoritas rakyat Korea Selatan terhadap saya," kata Ban Ki-moon, 72, yang bakal mengakhiri tugasnya akhir tahun ini.
Tempatnya akan digantikan oleh mantan Perdana Menteri Portugal, Antonio Guterres mulai 1 Januari 2017.
Ban Ki-moon merupakan satu-satunya calon potensial untuk pemilihan Presiden Korea Selatan pada Desember 2017, yang secara konsisten mendapat lebih 20 persen suara dukungan pada beberapa jajak pendapat.
"Saya akan pulang pertengahan Januari tahun depan. Kemudian, barulah saya akan berdiskusi dengan teman-teman tentang apa peran yang bisa saya mainkan untuk masa depan Korea," kata Ban Ki-moon dalam wawancara eksklusif dengan Reuters.
Ban Ki-moon mengatakan ini adalah pertama kalinya ia telah berbicara secara terbuka tentang masa depannya di luar PBB. Namun, lebih lanjut dia mengatakan, untuk saat ini masih fokus pada pekerjaannya sebagai Sekjen PBB.
Ban Ki-moon, yang merupakan mantan Menteri Luar Negeri Korea Selatan, kemungkinan akan bergabung dengan Partai konservatif Saenuri, yang mendukung presiden saat ini Park Geun-hye.
Sekembalinya nanti ke tanah kelahirannya, Ban Ki-moon berencana mengumumkan kepada rakyat Korea Selatan tentang prestasinya, termasuk keberhasilan mewujudkan kesepakatan global untuk menangani masalah perubahan iklim yang resmi berlaku pada bulan depan.
REUTERS | JAPAN TIMES | YON DEMA