Nasional, Jakarta - Polda Metro Jaya memperketat pengamanan di kedutaan-kedutaan besar di Jakarta, pasca penembakan Duta Besar Rusia untuk Turki, Andrey G Karlov, di Ankara, Turki, Senin, 19 Desember 2016.

"Kami punya Pengamanan Objek Vital (PAM Obvit) yang kami tugasi untuk mengamankan objek vital. Jelas kami perketat," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono saat ditemui di Polda Metro Jaya, Rabu, 21 Desember 2016.

Sejauh ini, kata Argo, belum ada permintaan khusus dari berbagai Kedutaan Besar di Jakarta untuk meminta penambahan personel pengamanan dari Polda. Personel pengamanan yang selama ini digunakan pun biasanya berasal dari pihak pengamanan swasta.

Namun hal itu tidak menghalangi Polda untuk tetap memperketat pengamanan. "(Pengetatan pengamanan) itu inisiatif dari kami (Polda)," kata Argo.

Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Galuzin mengakui pengamanan di Kedutaan Besar Rusia di Jakarta memang diperketat. Namun bukan lantaran insiden penembakan itu, melainkan karena demonstrasi sejak Jumat pekan lalu, 16 Desember 2016.

Duta Besar Andrey Gennadievich Karlov tewas ditembak seorang polisi dalam pameran foto bertajuk “Russia as Seen by Turks” di Ankara, Turki, Senin sore, 19 Desember 2016. Dia ditembak dari belakang beberapa menit setelah naik ke panggung untuk membuka pameran foto.

EGI ADYATAMA | NATALIA SANTI