Nasional, Jakarta - Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Komisaris Besar Martinus Sitompul, mengatakan hingga Rabu sore, 21 Desember 2016, tim Detasemen Khusus 88 Antiteror dan Kepolisian Daerah menyergap tujuh terduga teroris di lokasi berbeda.

Menurut Martinus, tiga di antara terduga teroris tersebut meninggal saat penyergapan. "Tim Densus 88 terus melakukan penyelidikan dan penindakan bagi mereka yang patut diduga akan melakukan aksi-aksi terorisme," kata Martinus Sitompul di kantornya, Jakarta Selatan.

Dia mengatakan upaya mencegah lebih baik dari pada mengungkap peristiwa yang sudah terjadi alias bom sudah meledak. Martinus menjelaskan pagi ini tim Densus menangkap seorang terduga teroris sedangkan tiga rekannya yang lain dilumpuhkan oleh anggota Densus di Tangerang Selatan.

Martinus menjelaskan, para terduga teroris itu ditengarai berhubungan dengan tersangka perencanaan bom yang ditangkap di Bekasi beberapa waktu lalu. Selain di Tangerang Selatan, ada pula penangkapan anggota jaringan teroris Solo, Abi Zaid di Payakumbuh, Sumatera Barat.

Baca juga:
Ke TKP Penyergapan Teroris, Wali Kota Airin Janjikan Ini
Terduga Teroris Dicokok, Muncul Nama Khatibah Gonggong Rebus

Siang hari, sekitar pukul 12.00, Densus 88 bersama Kepolisian Daerah Sumatera Utara menangkap buron terduga teroris bernama Syafii (S), 27 tahun, di Kecamatan Sibiru-biru, Deli Serdang. Dia disangka terlibat jaringan teroris Katibah Gonggong Rebus pimpinan Gigih Rahmat Dewa yang ditangkap awal Agustus 2016.

Empat jam kemudian, Densus memburu rekan Syafii di Kota Batam, Kepulauan Riau berinisial HA alias Abisya, kelahiran Palembang, 28 tahun lalu. Dia diduga menyembunyikan 2 orang asal Uigur yang diduga teroris. Peran lainnya, HA merekrut orang yang dikirim ke Suriah. Kelompok Katibah ini berhubungan dengan Bahrun Naim, sosok yang diduga dalang pengeboman di Sarinah, Jakarta Pusat, Januari 2016.

Martinus mengatakan polisi terus mendalami kasus radikalisme ini. "Jika ada kaitan dengan orang lain, akan kami lakukan penindakan yang sama," ucapnya. Dia berujar selama 10 hari ini pusat pengamanan petugas kepolisian adalah menjaga agar kegiatan selama libur, Natal, dan tahun baru berlangsung dengan baik.

"Tidak hanya ibadah tapi juga kegiatan wisata dan pergerakan orang dan barang," kata Martinus. Dalam pengamanan itu, Martinus menjelaskan, yang disasar ada empat hal, yakni orang, lokasi, benda atau barang, serta kelancaran kegiatan itu.

REZKI ALVIONITASARI

Baca juga:
Penasaran 'Om Telolet Om', Lihat Video Telolet Bus-bus Ini
Gatot Brajamusti Bakal Jalani Sidang Perdana Pekan Depan