Bisnis, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akhirnya melantik Direktur Kepatuhan Internal dan Transformasi Sumber Daya Aparatur (KITSDA) Direktorat Jenderal Pajak hari ini. Jabatan yang sudah kosong sejak Juni tersebut dianggap sebagai alasan pengawasan internal di Ditjen Pajak lemah.

Kelemahan pengawasan internal itu pun akhirnya membuat salah satu pegawai Ditjen Pajak, yakni Kepala Sub Direktorat Bukti Permulaan Penegakan Hukum Ditjen Pajak Handang Soekarno berani menerima uang US$ 148.500 dari Direktur PT Eka Prima Ekspor Indonesia Rajesh Rajamohan Nair yang kemudian tertangkap tangan oleh KPK.

"Ini adalah posisi yang saat ini tengah disorot, apakah di dalam Ditjen Pajak kita memiliki kemampuan untuk mengawasi agar kita mampu patuh secara diri sendiri, baik kepatuhan terhadap business process yang telah kita sepakati maupun terhadap nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang kita percaya," kata Sri Mulyani, saat pelantikan, Selasa, 29 November 2016, di Kementerian Keuangan, Jakarta.

Menurut Sri Mulyani, Direktorat KITSDA diciptakan saat dirinya menjabat sebagai Menteri Keuangan sepuluh tahun yang lalu. "Ini menjadi ironi, sesudah lebih dari sepuluh tahun, kita masih harus mengingatkan. Apakah dengan membentuk direktorat ini, kita mampu berubah dari dalam? Dalam pidato Presiden, terdapat istilah revolusi mental," ujarnya.

Sri Mulyani berpesan kepada Harry Gumelar, Direktur KITSDA yang baru saja dilantik, agar menjalankan tugasnya tersebut secara penuh tanpa kompromi. "Saya tahu ini tidak mudah. Apalagi anda berasal dari dalam dan kenal semua pejabat. Dalam budaya Indonesia, untuk mengingatkan teman dan bisa menegakkan check and balance sangat sulit," tuturnya.

Menurut Sri Mulyani, ada banyak alasan dalam pertemanan tersebut yang kemudian menjadi alat bagi pegawai Ditjen Pajak untuk tidak menghormati fungsinya. "Pertemanan dan rasa solidaritas diwujudkan dalam bentuk yang salah, yaitu kompromi pada prinsip. Pertemanan penting dan harus terus dijaga, tapi wujudnya jangan di tempat yang salah," katanya.

Saat ditemui usai pelantikan, Harry menyatakan rasa terima kasihnya kepada Sri Mulyani yang mempercayakan jabatan Direktur KITSDA kepadanya. "Wajar kalau Bu Menteri menaruh harapan besar. Tapi, seorang Harry tidak bisa buat Ditjen Pajak lebih baik. Seluruh komponen Ditjen Pajak harus komitmen bersama-sama," ujarnya.

Ke depan, Harry berencana untuk melakukan pendekatan kepada seluruh pegawai Ditjen Pajak agar menjadi lebih baik dalam menjalankan tugasnya. "Transformasi sumber daya aparatur dan kelembagaan penting. Dari dalam sudah harus punya integritas yang baik. Ada yang greedy, itu kan sekian persen. Itu harus kita jaga betul," katanya.

ANGELINA ANJAR SAWITRI