beritaterbaruterupdateaktual.blogspot.com, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan teknik menakut-nakuti yang dilakukan teroris sudah berkembang dengan berbagai cara, seperti sabotase, penyebaran ajaran melalui propaganda, maupun pembelajaran cara perakitan bom. Bahkan, menurut dia, teror dilakukan menggunakan teknologi cyber maupun teknologi tinggi lain.�

"Perlu dibahas lebih mendalam mengenai aksi terorisme dalam skala internasional, regional maupun nasional domestik," kata Wiranto di Jakarta, 24 Oktober 2016.

Wiranto mejelaskan, penanganan terorisme tak bisa diserahakn kepada satu lembaga saja. Setiap rakyat Indonesia wajib memeranginya. "Seluruh lapisan masyarakat harus ikut bersama-sama memerangi ini,” kata Wiranto.

Sejumlah kejadian kekerasan akhir-akhir ini dikaitkan dengan aksi terorisme. Sementara kekerasan di muka umum yang juga memunculkan ketakutan tersiar. Aksi yang dikaitkan dengan teroris antara lain penangkapan empat orang yang diduga memberangkatkan WNI ke Suriah untuk gabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Begitupula penikaman terhadap Kepala Kepolisian Sektor Tangerang pada 20 Oktober 2016 lalu. Penikam diduga memiliki keterlibatan dengan kelompok ISIS.

Perang melawan terorisme, kata dia, akan dibahas secara mendalam. Pembahasan itu termasuk aksi-aksi terorisme internasional, regional, maupun nasional domestik. Wiranto bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme menganggap pembahasan ini utamanya dikaitkan pad aaksi terorisme jaringan internasionl yang tidak memandang batas negara.

Wiranto mengajak seluruh masyarakat memahami betul bahaya terorisme. “Bukan hanya dipahami, tapi kewajiban kita bersama untuk menanggulangi secara total dan berkesinambungan,” kata dia.

AMMY HETHARIA | PRU